Kamis, 25 Januari 2024

Sinopsis Habibie dan Ainun 3

                                                                                                                                                                                                                                                     


Sekual ketiga ini kebalikan dari sekuel kedua; film ini mengisahkan Ainun sewaktu masih muda yang kembali disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan tayang pada 19 Desember, 2019. Sinopsis film Habibie & Ainun 3 berawal dari in memoriam of B. J. Habibie yang meninggal pada 11 September, 2019, dipersembahkan oleh sang produser, Manoj Punjabi.

Selanjutnya, pada tahun 2011, sepulang Habibie dari makam Ainun untuk mengenang setahun istrinya, Habibie menceritakan kisah “Eyang Putri” alias Hasri Ainun Besari kepada cucu-cucunya. Di sinilah alur film dimulai.

Semasa sekolah, Habibie pernah meledek Ainun berkulit gelap dan hitam dengan sebutan “gula jawa.” Habibie pun mengaku tidak pernah tertarik kepada Ainun karena Habibie ingin fokus belajar.

Setelah lulus, Ainun mendaftar fakultas kedokteran di Universitas Indonesia. Awalnya, Ainun tak kunjung mendapatkan surat dari UI, tapi lama kelamaan Ainun sadar bahwa surat UI berada di tangan abangnya. Padahal, Ainun diterima di UI kala itu.

Malam harinya, Ainun pergi ke pesta dan bertemu dengan Habibie. Habibie mengatakan bahwa dirinya telah lulus dari RWTH Aachen, Jerman.

Scene berganti menjadi tahun 1944 di Sadeng, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, mengisahkan keluarga Ainun yang pernah mengungsi karena masa penjajahan Jepang. Setelah berhasil bertahan dari kedudukan Jepang, Ainun dan ibunya menempati rumah yang lebih layak dan besar.

Scene berlanjut ketika Ainun sudah masuk ke Universitas Indonesia dan mengikuti ospek fakultas. Ainun mendapat perlakuan yang kasar dari kayak kelasnya, Agus dan temannya.

Di sisi lain, Ainun memang gadis yang cerdas. Hal ini terbukti dari kuliah Ainun yang selalu lancar, bahkan Ainun dikagumi oleh banyak orang, salah satunya adalah Ahmad yang berasal dari fakultas Hukum.

Ahmad sudah menaruh hati kepada Ainun sejak kuliah, sehingga ketika mereka sudah lebih dekat, Ahmad melamar Ainun. Namun, kejadian buruk menimpa Ainun. Hal ini terjadi ketika Ainun sedang ke pasar malam bersama Ahmad dan Ainun langsung memberikan pertolongan kepada seorang anak yang terlempar dari ledakan sebuah permainan. Alhasil, ibu dari anak yang tak bisa terselamatkan itu pun menganggap Ainun sebagai pembunuh.

Keesokan hari, Ainun pulang ke Bandung, sedangkan Ahmad pergi ke luar negeri. Singkat cerita, Ainun pun sudah lulus dari kuliah sebagai lulusan terbaik. Ainun memberikan pidato tentang emansipasi wanita.

Kemudian, Habibie, sudah selesai dengan studinya di Jerman, kembali ke Indonesia, bertemu Ainun, dan jatuh cinta. Dari situlah kisah cinta mereka berlanjut.

Film Habibie & Ainun 3 ditutup dengan kutipan Habibie dari wawancara Habibie bersama Najwa Shihab. Kesimpulan film Habibie dan Ainun dari sekuel pertama hingga ketiga yaitu bahwa kisah cinta dan perjalanan hidup mereka pun ada sepak terjangnya, tapi tetap sejati hingga ajal menjemput.

DISIPLIN

Tidak ada hal yang lebih penting dalam manajemen diri dibandingkan dengan kedisiplinan. Selain pentingnya menemukan arah dan tujuan hidup yang jelas, kedisiplinan merupakan syarat mutlak untuk mencapai impian kita atau melaksanakan misi hidup kita. Kita harus disiplin dalam mengembangkan diri kita (lifetime improvements) dalam segala aspek, kita harus disiplin dalam mengelola waktu dan uang kita, kita harus disiplin dalam melatih keterampilan kita dalam setiap bidang yang kita pilih. Kita seharusnya belajar banyak dari orang-orang luarbiasa dalam sejarah umat manusia.

Kita semua juga ingin memperoleh banyak kesuksesan dalam kehidupan kita. Tetapi maukah kita membayar terlebih dulu kesuksesan yang kita idam-idamkan itu? Karena untuk meraih kesuksesan kita dituntut untuk membangun sebuah kebiasaan, sebagaimana dikatakan oleh Aristoteles, seorang filsuf besar sepanjang zaman, bahwa kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang (baca:secara disiplin).

Jadi, keunggulan bukanlah sebuah tindakan melainkan sebuah kebiasaan. Tidak ada cara lain untuk membangun sebuah kebiasaan kecuali melakukan sebuah tindakan secara terus- menerus berulang-ulang dengan disiplin. Melalui kedisiplinan kita dapat mengembangkan potensi dahsyat yang ada dalam diri kita. Kita harus menerapkan dan mempraktikkannya minimal dalam waktu 30 hari. Meskipun kadang-kadang perubahan atau manfaat dapat kita rasakan setelah beberapa hari mempraktikkannya, kita bisa memperoleh hasil yang lebih dahsyat setelah kita berhasil menjalankannya selama 90 hari. Setelah itu, kita bisa benar-benar merasakan manfaatnya.

Kedisiplinan harus dimulai lebih awal. Ini berarti kita harus segera memulai suatu

kebiasaan baru tanpa menunggu keadaan menjadi sempurna. Kita bisa memulai latihan secara bertahap, sedikit demi sedikit. Yang terpenting adalah lakukan langkah pertama kita! Kedisiplinan adalah syarat mutlak bagi setiap kita yang akan membangun sebuah kebiasaan

baru. Setiap manusia baru akan memiliki sebuah kebiasaan baru ketika dia secara disiplin melakukan hal tersebut secara terus-menerus tidak pernah terputus selama sedikitnya 30- 90 hari.

Ketika menulis buku saya yang pertama, Self Management: 12 Langkah Manajemen Diri, saya sedang mengembangkan sebuah kebiasaan baru yang saya sebut dengan kebiasaan manusia milenium baru (Q Society). Sebuah kebiasaan yang didasarkan pada pengembangan kekuatan pikiran (mind power) untuk meningkatkan kesehatan fisik, emosi, mental, pikiran dan spiritual seseorang.

Sinopsis Habibie dan Ainun 3

                                                                                                                                            ...